Pada tanggal 17 Agustus 1959 oleh Yayasan Pendirian Sekolah
Lanjutan Lumajang dengan pengurus harian sbb:
1. Ketua / Kepala Daerah : Bp. Soendjoto
2. Sekretaris : Bp. Djoewari
3. Bendahara : Bp. Soedjono
Didirikan Sekolah Menengah Atas B/C Lumajang dengan
menempati dua ruang gedung SGB Negeri Lumajang.
Para pembantu yayasan antara lain :
1. Seksi Pendirian Gedung Sekolah Bp. Soeprapto.
2. Bagian Pengajaran Bp. Mohammad Aksari.
3. Pejabat Sementara Kepala Sekolah Bp. RM. Soempeno.
Pada tanggal 25 Agustus 1959 pelajaran dimulai dengan
menempati 2 ruang kelas di SGB Negeri.
Bermula dibuka 2 kelas yaitu IB dan IC masing-masing dengan
siswa sebanyak 48 IB dengan Wali Kelas Bp. Mohammad Aksari dan 42 siswa kelas
IC dengan Wali Kelas Bp. Sasbani.
Untuk pertama kalinya guru yang mengajar adalah Bp.
Soegianto , Bp. Saleh Abdurrachman, Bp. Moh Aksari, Bp. Sasbani dan Bp. RM
Soempeno.
Pada bulan September 1959 Bp. Moh Aksari mendapa tugas dari
yayasan untuk mencari guru lulusan BT atau yang sederajad. Tetapi karena banyak
yang belum mau menjadi guru yayasan, maka hanya mendapat 2 orang lulusan
Paedagogik yaitu Su Djoehanan, dan Bu Djoensiyah, serta guru ilmu pasti lulusan
SI yaitu Bp. Moh Ramli.
Guru-guru tersebut mulai aktif pada bulan Oktober 1958.
Pada saat itu tugas yayasan adalah membiayai jalan pelajaran
dan pendirian gedung sekolah yang tanahnya dari Bp Petinggi maskap.
Pada 16 Juli 1960 terjadi perubahan pengurus Harian yayasan
yaitu ketuanya adalah Bapak R Soelaeman, lain-lainnya sementara tetap.
Pada November 1959 datang meninjau dari inspeksi Pusat
Sekolah Lanjutan yaitu Bp. R. Siwoyo untuk melihat persiapan tentang Pendirian
Sekolah.
Pada tanggal 16 Juli 1960 datang telegram dengan alamat
Kepala Daerah yang waktu itu adalah Bp. Soekarjono yang menyatakan bahwa SMA
B/C Lumajang mulai dengan 1 Agustus 1960 menjadi SMA A/B/C Negeri Lumajang,
yang SK nya baru datang kemudian dengan sk tanggal 16 Juli 1960.
Pada tanggal 19 Agustus 1960 terjadi serah terima dari Bp.
Soekardjono Bupati Kepala Daerah sebagai pelindung yayasan pendirian Sekolah
Lanjutan bertindak atas nama dan untuk yayasan menyerahkan SMA A/B/C Negeri
berikut guru-guru, pegawai TU dan gedung beserta mobiler dan perlengkapan lain
kepada Kepala Perwakilan P.P dan K Daerah Jawa Timur yang diwakli oleh Bp.
Samadi Darmosoedirjo. Kepala Urusan SMA di Jawa Timur.
Para saksi pada saat itu adalah :
1. Bp. Komandan Kodim Bp. R Soejono
2. Bp. Sekretaris yayasan Bp. Djoewari
3. Bp. Pengurus Harian yayasan Bp. R. Soelaeman.
Pada tahun 1960 itulah berdatangan guru-guru yang pada saat
itu masih guru honorer dengan pinjaman gaji dari yayasan untuk kelangsungan
hidup dan jalan pelajaran. Guru-guru tersebut adalah :
1. Bp. Bagiana
2. Bp Soegeng
3. Bu. Isniah
4. Bp. Tukidja
5. Bp. Hadi Soedirman
6. Bp. Moh. Ramli
7. Bu. Djoedjoe St. Dj
8. Bu. Djoensijah
9. Bp. Sasbani
10. Bp. Moh Aksari
Sementara itu ada guru yang sudah memiliki SK PPK yaitu
1. Bp. Prijo Samjoto
2. Bp. Soenarjo
Pejabat Kepala Sekolah Sementara tetap dipegang oleh Bp. RM
Soempeno.
Pegawai TU ialah
1. Bu. Wachid
2. Bp. Hari
3. Bp. Slamet Effendi.
Setelah diurus oleh Bp. Soenarjo maka berdatangan dari PPK
untuk guru-guru tersebut. Kecuali untuk 3 orang yaitu: Bp. Moh Aksari, Bu.
Djoedjoe St. Djoehanah dan Bu. Djoensiyah mendapat SK pengangkatan menjadi guru
di SPG waktu itu SGA Pilot Project Tambun. Maka per 1 Juli 1961 guru-guru
tersebut meninggalkan SMA Negeri A/B/C menuju tempat baru :
Selanjutnya kami tidak lagi mengetahui tentang SMA Negeri
Lumajang kecuali pada tahun 1964 � 1966 ketika Bp. Moh. Aksari masih dimintai
bantuan mengajar pada SMA tersebut.
Kepala Sekolah pada saat itu sudah dijabat oleh Bp. Samsuri
SH, kemudian ketika beliau meninggal digantikan oleh Bp. Prijo Sanjoto.
Majulah SMA Negeri 1 Lumajang menjadi SMA terkenal yang
siswa-siswanya banyak menjadi dokter, dan sarjana lainnya.
Bukti autentik sejarah SMA Negeri Lumajang ada terlampir.
Penulis
(Mohammad Aksari)
SMA Negeri 1 Lumajang Dulu s.d Sekarang
Sejarah SMA Negeri 1 Lumajang, sejak berdiri hingga sekarang
dapat diperiodisasi sebagai berikut :
- Periode I : tahun 1960 - 1975 ( Perintis )
Merupakan SMA Negeri satu-satunya di Kab. Lumajang, yang
secara historis bermula dari Sekolah Menengah Atas B/C, dengan 2 (dua) ruang
kelas di SGB Negeri Lumajang, peserta didik 98 siswa. Melalui S/K tanggal 16
Juli 1960 dari Inspeksi Sekolah Lanjutan, menyebutkan mulai tanggal 1 Agustus
1960 SMA B/C Lumajang diubah menjadi SMA A/B/C. Saat itu yang menjadi kepala daerah
Lumajang adalah Bp Soekarjono 1 Agustus 1960 itulah secara resmi lahir SMA
Negeri 1 Lumajang.
- Periode II : tahun 1976 - 1992 ( Pembangunan dan Kompetisi
)
Merupakan masa pengembangan, penambahan ruang dan sarana
belajar. Pada tahun 1976 SMPP dipersiapkan sebagai sekolah Persiapan di
Lumajang dan awalnya para siswa menempati dan menggunakan fasilitas belajar
(bergabung) di SMA Negeri 1 Lumajang, tahun 1977 SMPP berdiri sendiri yang
seluruh pengajarnya berasal dari SMAN 1 Sejak saat itulah dimulai kompetisi
sehat dibidang pendidikan antara SMA 1 dengan SMPP (SMA 2).
- Periode III : tahun 1993 - 2002 ( Masa Krisis)
Merupakan masa merosotnya pamor SMA Negeri 1 Lumajang,
khususnya dibidang akademik. Ditandai dengan menurunnya animo masyarakat
terhadap SMA Negeri 1.
- Periode IV : tahun 2003 - ( Restrukturisasi )
Merupakan masa dimulainya pembenahan dan penataan ulang
terhadap berbagai bidang yang mengarah pada peningkatan prestasi akademik dan
peningkatan sarana belajar. Menggunakan manajemen pengelolaan pendidikan yang
mengikuti perkembangan jaman. Keterbukaan dalam pengelolaan dana, meningkatkan
etos kerja dan menjalin kerjasama dengan pihak komite dan masyarakat dalam mewujudkan
visi dan misi sekolah.
Secara kelembagaan lulusan SMA N 1 Lumajang 35 % diterima di
perguruan tinggi negeri, selebihnya diPTS dan terjun di masyarakat. Demikianlah
sekelumit sejarah SMA N 1 Lumajang, yang sampai saat ini telah meluluskan
kurang lebih 8000 alumni, dan sebagian besar pegawai Pemkab Lumajang adalah
alumni SMA Negeri 1 Lumajang.
Semoga para alumni turut memberi kontribusi positif bagi
kemajuan almamater tercinta, ditengah persaingan dan tantangan yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar